"sejarah itu Bermakna"

Minggu, 06 November 2016

SENJA DAN ILALANG

SENJA 
       DAN ILALANG



Untuk yang tercinta senja......
yang masih sama seperti senja-senja yang lalu...
terima kasih padamu yang selalu menyimpan semburat
kasih di antara panorama ciptaan Tuhan...
setia kepadaku kala mentari mulai terlelap berselimut gelap..
yang telah aku temukan di ujung penantianku...


                                                                                                            


                                                                                                                        Yang mencintaimu

                                                                                                                                   ilalang


"ilalang"!
panggilan dari Senja itu membuatnya berhenti menulis
kata-kata disecarik kertas.
iya senja . jawabnya singkat.
sedang apa kamu,ilalang? sahut senja penuh tanda tanya.
Ah... kamu selalu pengen tahu aja sih Ja, Menepis rasa penasaran Senja.
Baik. Aku, sekarang tidak tahu tentang isi tulisanmu itu, tetapi lihat saja suatu saat nanti pasti aku ahu. sahut Senja semakin penasaran.
Kita lihat nanti Senja yang cantik!. jawab ilalang dengan tersenyum simpul.
ilalang tahu jika senja diujung rasa penasaran tentang surat itu, yang sedari tadi tak mendapat jawaban yang pasti tentang pertanyaannya. tanpa pikir panjang ilalang memasukkan kertas yang sedari tadi dilirik senja kedalam saku bajunya. Ilalang memang sangat tahu kalau kekasihnya itu tidak menyukai jika dia menutupi hal sekecil apapun darinya. ilalang mulai mengubah rasa sebal senja dengan pertanyaan-pertanyaan yang seakan membuatnya lupa dengan kesebalan dia sebelumnya.
"Senja, Ketika suatu saat aku dibabat habis oleh orang'' bermobil mewah berdasi itu, apa yang akan kamu lakukan? tanya ilalang.
kenapa kamu bertanya seperti itu kepadaku? jawabSenja.
aku hanya ingin tahu apa yang akan kamu lakukan ketika suatu saat nanti aku sudah tidak ada lagi, tanya ilalang yang sudah penasaran dengan jawaban Senja.
suatu hal yang pasti, aku akan tetap setia kepadamu
jawab senja sambil memandang lembut ilalang. meskipun aku sudah tiada, kamu tetap setia kepadaku? tanya ilalang dengan mata yang melebar.
apakah ada yang salah dengan jawabanku ilalang? Senja menatap wajah ilalang dengan pandangan tajam. lebih baik kamu mencari penggantiku ketika aku nanti sudah tiada, saran ilalang kepada Senja.
buat apa aku mencari penggantimu, ketika hatiku hanya menginginkan kamu dan bukan yang lain? senja menjawab pertanyaan ilalang.
Ya sudah Senja maafkan aku yang sudah membuat kamu kesal dengan pertanyaa-pertanyaan tersebut. ilalang kepada senja dengan senyum manisnya. mengapa kamu akir-akir ini sering mengajukan pertanyaan tersebut kepada ku? Senja balik bertanya kepada ilalang.
kamu tahu kan Ja, orang yang berdasi dan bermobil mewah itu semakin hari semakin mengembangkan sayap dengan gedung-gedungnya yang menjulang tinggi itu. ilalang memberi penjelasan. kamu tidak perlu takut terhadap itu , karena sang maha pemberi hidup sudah menuliskan takdir hidup setiap mahluknya kan lang?. senja menepuk punggung ilalang. memang setiap sore senja selalu menemani ilalang dan menghabiskan waktu berdua dengan di temani kicauan burung yang seakan ingin tahu rasa apa yang ada diantara mereka. mungkin ini hanya bisa senja lakukan untuk menunjukkan kesetiannya pada ilalang. Yah, menemani sebelum raja malam memisahkan, namun malam seakan datangntya lebih cepat dari biyasanya.
senja sangat tahu jika itu tandanya senja sudah harus pergi dari muka bumi ini dan yang pasti senja harus berpisah dengan kekasih hatinya itu. ilalang pun tersenyum manis melepas kepergian senja untuk hari itu. pelan tapi pasi senja hilang diujung muka bumi ini membawa bias yang meronoa.
ilalang pun sendiri ditemani malam berselimut gelap yang sangat setia menemani dikala senja telah berlalu, ilalang pun kembali teringat tentang puisinya untuk senja yang masih ada didalam kantongnya, puisi yang dibuat untuk senja ketika ilalang mulai punah karena orang-orang kaya berdasi itu. ilalang mengeluarkan puisi yang dibuat penuh dengan rasa cinta untuk kekasihnya yang selalu memberi seburat merah diujung hari. ilalang ternyata tidak melanjutkan puisi itu tetapi ilalang membuat surat untuk Senja. ilalang sudah menyimpan surat itu disuatu tempat yang pasti senja akan menemukan surat itu. tidak terasa sang surya sudah mengepakkan sayapnya dengan cahaya yang menghangatkan berbagai belahan bumi ini. ilalang menampakkan wajahnya ke sang surya dengan wajah yang penuh dengan semangat dengan harapan-harapan yang baru dan salah satu penyemangatnya adalah sang kekasih Senja.
jam, menit dan detik sudah dilewati ilalang dengan tetap semangat seakan semangat itu tak ada matinya. ilalang terus berdiri meskipun angin sudah menerpa badannya sedari tadi. sorepun telah datang,Senja mulai menampakkan semburat dengan warna-wrna merona diujung bumi yang seakan tak ada batasnya itu. ilalang pun menyambut senja dengan penuh rasa suka cita dan mereka pun bermain . menghabiskan waktu sore itu bersama dan mereka-reka tentang kisah cinta mereka berdua.
waktu sore pun telah digeser oleh sang malam yang diiringi oleh bintang dan bulan sebagai ajudannya. diujung hari itu, ilalang seakan tidak mau ditinggalkan oleh senja, namun senja tidak bisa mengabulkan permintanya ilalang itu. senja tidak mungkin menemani  ilalang seharian penuh. namun Senja berjanji kepada ilalang jika dia akan selalu datang diwaktu sore untuk bertemu dengan ilalang. dengan bert hati Senja meninggalkan ilalang. ilalang hanya bisa menghela nafas panjang dan melambaikan tangan untuk melepas kepergian senja sore itu. ternyata perjumpaan itu adalah yang pamungkas, esok, senja tak bisa lagi menjumpai ilalang. sebaliknya, ia menjumpa sebuah bangunan megah Orang-orang menyebutnya sebagai apartemen.













Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Wikipedia

Hasil penelusuran

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.